Perkembangan Selam dan IPTEK bawah air, semenjak diperkenalkan kegiatan ini sampai memasuki abad milenial di Indonesia tidak sebanding dengan predikat bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim besar di masa lalu dan dengan cita-cita sebagai poros maritim dunia di masa depan.
Lemahnya Kompetensi dan daya saing SDM Indonesia dalam penguasaan IPTEK di bidang selam dan sektor bawah air adalah penyebabnya. Salah satu indikator yang paling terlihat adalah dominasi tenaga kerja dan penggunaan lisensi asing di berbagai sektor di kementrian terkait seperti industri Migas, jasa kontruksi, pariwisata, perkapalan dan perhubungan laut, riset dan teknologi serta konservasi dan lingkungan hidup. Tentunya kondisi ini sangat merugikan bagi bangsa dan negara Indonesia yang berhabitat hidup perairan dan bagian dari segitiga terumbu karang dunia.
Menyadari akan situasi tersebut Universitas Diponegoro sebagai institusi perguruan tinggi di Indonesia yang merupakan pionir di bidang pendidikan kelautan dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP)nya “Coastal Region Eco Development “ beserta ISTDA sepakat untuk bekerjasama dalam pengembangan pendidikan selam dan pekerja bawah air di Indonesia.
Kerjasama ini diharapkan bisa mengakselerasi perkembangan IPTEK dan Pendidikan selam dan Pekerja Bawah Air sehingga Negeri ini bisa mandiri dan tidak bergantung kepada asing dalam mengelola sumberdaya lautnya karena mempunyai SDM yang terampil, kompeten dan berdaya saing secara global.